Lengkapi Fasilitas dan Tenaga Spesialis Untuk Tingkatkan Kelas, Bupati Rohil Afrizal Sintong: Ini Merupakan PR Bagi Kita

    Lengkapi Fasilitas  dan Tenaga Spesialis Untuk Tingkatkan Kelas, Bupati Rohil Afrizal Sintong: Ini Merupakan PR Bagi Kita

    ROKAN HILIR - IDI Rokan Hilir melaksanakan webinar Comprehensibe management of coronary artery disease yang dilaksanakan di aula lantai V hotel Lion Jalan Mawar Bagansiapiapi, Selasa (23/11/2021). Puluhan dokter mengikuti seminar ini. Hadir Nara sumber dr Muh Hatta dan dr Akmal. Hadir juga bupati Rohil Afrizal Sintong, S.IP, Wabup H.Sulaiman, SS, MH, Kasdim 0321/Rohil mayor inf E.Parangin Angin, kasintel Hasbullah, SH, sekda HM Jon Kurniawan, AP, Msi, kepala BPJS Dumai, ketua IDI Rohil dr Suratmin, kepala rumah sakit cahaya, kepala rumah sakit bunda, direktur rumah sakit Eka hospital Pekanbaru, direktur RSUD dr pratomo dr Tribuana Tungga Dewi, sejumlah kepala puskesmas dan sejumlah dokter. Bupati Rokan HIlir (Rohil) Afrizal Sintong, S.IP dalam kesempatan ini berkeinginan untuk melengkapi fasilitas peralatan kesehatan berikut tenaga dokter spesialis sehingga RSUD dr Pratomo bisa naik kelas dari kelas C ke kelas B.

    Ketua IDI Rohil dr Suratmin dalam sambutan acara webinar menjelaskan bahwa jumlah Dokter yang ada saat ini di Rokan HIlir sebanyak 290 orang. Sedangkan dokter spesialis yang bertugas di RSUD sebanyak 19 orang. Kemduian dokter spesialis diluar RSUD sebanyak 18 orang. Dokter yang masih pendidikan mengambil program spesialis sebanyak 10 orang (3 ASN, 7 non ASN). Dokter umum sebagai ASN Rohil sebanyak 70 orang. Dokter umum non ASN yakni PTT, Honor sebanyak 94 orang sementara dokter yang berpraktek di Rohil bukan ASN maupun non ASN yang praktek secara mandiri sebanyak 119 orang.

    “Secara keseluruhan jumlah dokter secara online yang terdaftar di Rohil sebanyak 290 orang. Jadi 290 orang Dokter untuk menciptakan mainset kesehatan sangat berpeluang besar, ”tutur dr Suratmin, ketua IDI Rohil ini.

    Dikatakannya menurut pendiri IDI yang pernah menyampaikan pesan bahwa dokter itu harus menjadi trias Agent yakni agent development (agen pembangunan), agent of Change (agen perubahan) yang  bisa merubah  masyarakat ke arah yang lebih baik sehingga mengerti tentang kesehatan  dan agent of Treatment (mengobati pasien) jadi dokter jangan hanya mengetahui obat pasetamol, CTM dan Amrosol dan sebagainya tetapi dokter juga lebih mengobati pada segi social dan kehidupan yang ada di masyarakat.

    “Kami berharap kepada bupati dan wabup  bisa memberikan arahan sekaligus membuka webinar ini. Kami juga berharap kepada bupati dan wabup agar dokter yang sudah tercatat sebagai non PNS sebanyak 116 dan sebagai PTT dan honor sebanyak 66 orang itu mohon dapat pengangkatan untuk PNS tahun 2022. Minimal bisa masuk kedalam PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Karena ada laporan yang disampaikan ke saya ada beberapa tahun dokter hanya sebagai honor ke honor terus. PTT ke PTT terus. Tempatnya juga bukan di kota tetapi di pinggir daerah. Untuk segi materi, dokter ini dapat diprioritaskan pengangkatan sebagai ASN atau PPPK tahun 2022, ”tuturnya.

    “Kami sebagai Ikatan Dokter Indonesia siap bersama pemerintah daerah dalam mendukung proses pembangunan daerah khususnya dibidang kesehatan di Rokan Hilir, ”bebernya kemudian.

    Sementara itu bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, S.IP menjelaskan bahwa setelah berbincang bincang tadi dengan pihak Rumah Sakit dan puskesmas memang di akuinya banyak dokter spesialis dan dokter yang masih kurang. Bahkan peralatan ada juga yang masih kurang.

    “Ini menjadikan PR bagi kita, ”tuturnya.

    Dia juga mengemukakan bahwa program pemerintah daerah juga ada untuk pendidikan ke jenjang spesialis yang lebih tinggi. Oleh sebab itu nanti bagaimana pemerintah daerah dengan IDI dan terhadap dokter yang telah disekolahkan pemerintah daerah dengan biaya pemerintah agar tetap mengabdi dan bekerja di daerah Rokan Hilir ini.

    “Ini adalah harapan kita bersama, ”ujarnya.

    Sedangkan tentang Fasilitas dan tenaga dokter memang diakuinya jika fasilitas dan tenaga dokter dibandingkan dengan Dumai dan Bengkalis dan daerah lain daerah Rohil masih ketinggalan dalam melengkapi dokter. Jadi nanti pemerintah daerah akan pikirkan bagaimana kedepannya rumah sakit dari kelas C bisa ke kelas B. Dokter spesialisnya cukup semua. Kemudian dokter yang belum pegawai negeri bisa ikut formasi PPPK.

    “Alhamdulillah untuk tahun ini (2021, red) sudah kita usulkan untuk PPPK, tenaga kesehatan. Ini sudah kami usulkan ke pusat, ”jelasnya. (andi).

    ..

    Andy Gunawan Riothallo

    Andy Gunawan Riothallo

    Artikel Sebelumnya

    Progres Belajar.id Masih Rendah, Kadisdikbud...

    Artikel Berikutnya

    Bupati Afrizal Sintong Yakin Jelang Natal...

    Berita terkait